Sertifikat SSL

Single Domain, Wildcard dan Multi Domain

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Perbedaan Sertifikat SSL Single Domain, Wildcard dan Multi Domain

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Memilih Sertifikat SSL yang tepat untuk bisnis Anda pastinya mempertimbangkan  keseimbangan antara biaya, kebutuhan dan kenyamanan. Apakah anda telah memilih tipe sertifikat yang tepat berdasarkan kebutuhan dan biaya untuk website anda? Sebelum menentukan sertifikat SSL yang ingin anda beli, Berikut sedikit gambaran tentang SSL.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]1. Sertifikat SSL Single domain

Sertifikat tipe single domain hanya digunakan untuk mengamankan satu domain utama saja.

Contoh: Anda memasang sertifikat SSL pada domain utama sslindonesia.com, maka website dengan domain sslindonesia.com akan terjamin keamanan transfer datanya.

2. Sertifikat SSL Wildcard

Sertifikat tipe wildcard sangat cocok bagi anda yang memiliki satu domain utama namun banyak sub domain. Sertifikat tipe wildcard digunakan untuk mengamankan satu domain utama dengan banyak sub domain. Sertifikat ini mempermudah anda dalam pengelolaan sertifikat serta menurunkan biaya administrasi anda.

Contoh: Anda ingin memasang sertifikat SSL pada domain utama sslindonesia.com, namun ingin mengamankan sub domain dari domain utama misal Blog.sslindonesia.com, shop.sslindonesia.com dan lainnya (*.domainutama.com). Anda hanya cukup membeli satu sertifikat wildcard untuk mengamankan seluruh sub domain anda, jadi tidak perlu membeli sertifikat tipe single untuk sub domain lainnya.

3. Sertifikat SSL Multi Domain

Sertifikat multi domain digunakan untuk melindungi banyak domain utama. Sertifikat tipe ini berbeda dengan wildcard, jika wildcard digunakan untuk banyak sub domain pada satu domain utama, sertifikat multi domain digunakan untuk melindungi banyak domain utama dengan satu sertifikat. Jika Anda ingin melindungi banyak domain utama bersama multi sub domain utama, Anda dapat membeli type sertifikat Multi domain wildcard.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Keamanan Secure Socket Layer

Bagi anda yang baru atau masih awam dalam dunia IT ataupun teknologi, SSL (Secure Socket Layer) tentu terdengar sangatlah asing di telinga. Lalu Apakah sebenarnya SS? Di pembahasan kali topik yang akan dibedah adalah SSL (Secure Socket Layer) ini.

Pengertian SSL (Secure Socket Layer)

SSL (Secure Socket Layer) merupakan sebuah security technology/ teknologi/ sistem keamanan standar yang dipergunakan dalam pembuatan atau pembangunan sebuah link yang terenkripsi antara klien dan server. SSL (Secure Socket Layer) ini dibuat untuk memberikan kemungkinan bagi penggunanya untuk mendapatkan keamanan yang lebih terkait dengan perlindungan informasi yang terbilang penting dan personal seperti nomor kartu kredit, jejaring sosial dan lainnya.

Hubungan antara klien dan server yang diuraikan sebelumnya, lebih familiar dalam  istilah website/ web server dan browser. Dalam hubungan antara server dan klien ini, biasanya data yang ditransfer atau dikirim adalah berupa teks, data berupa teks inilah yang sangat rentan dengan bahaya ataupun ancaman hacking dan penyadapan. Sehingga jika anda pihak yang dapat menghentikan atau mencegat semua data yang ditransfer/ dikirim dari browser ke klien/ web server, maka pihak/ hacker tersebut dapat mengakses dan melihat semua informasi yang ditransfer tersebut

Protokol keamanan SSL (Secure Socket Layer)

Protokol keamanan SSL (Secure Socket Layer) ini memiliki fungsi untuk mengamankan data yang dikirim/ ditransfer tersebut. SSL (Secure Socket Layer) sendiri telah banyak sekali dipergunakan dalam mengamankan data internet user, terutama untuk data-data penting seperti data terkait dengan transaksi online. Browser dan web server/ website yang telah disertifikasi SSL (Secure Socket Layer) umumnya akan lebih terjamin keamanannya.

Pertanyaannya, apakah sertifikasi SSL (Secure Socket Layer) ini dan bagaiman sistem kerjanya?, mari mulai pembahasan dari titik ini. Sertifikat SSL (Secure Socket Layer) memiliki sistem yang terdiri dari 2 buah kunci yaitu kunci public dan kunci pribadi/ personal. Kedua tombol/ icon ini saling mendukung untuk membangun sebuah koneksi yang terenkripsi. Identitas dari pemiliki sertifikasi SSL (Secure Socket Layer) ditunjukan dari subject/ subjek yang terdapat pada setifikat SSL (Secure Socket Layer).

Untuk dapat mendapatkan sertifikat SSL (Secure Socket Layer) ini, yang harus anda lakukan adalah membuat sebuah CSR(Certificate Signing  Request) pada server yang anda gunakan. Pembuatan CSR(Certificate Signing Request) ini adalah tahapan dimana kunci public dan pribadi pada server akan diciptakan/ dibuat.

Data CSR(Certificate Signing Request) yang anda buat akan dikirim ke penerbit CA(Certificate Authority), data CSR(Certificate Signing Request) yang anda kirimkan sebelumnya berisi kunci publik. Dengan menggunakan data CSR(Certificate Signung Request) tersebut penerbit CA(Certificate Authority akan struktur data yang cocok dengan kunci pribadi/ personal server anda.

Setelah anda mendapatkan SSL (Secure Socket Layer) Certificate, anda dapat langsung menginstalnya ke server yang anda gunakan.