sertifikat ssl indonesia murah

Bagaimana Cara Reissue Sertifikat SSL? Ubah Nama Domain?

Beberapa pertanyaan seputar penerbitan ulang atau reissue sertifikat SSL sering ditanyakan pada tim SSL Indonesia. Seperti halnya, jika saya melakukan penerbitan ulang apakah bisa mengganti nama domain? Atau apa saja yang diperlukan untuk penerbitan ulang sertifikat SSL?

Berikut gambaran penjelasan tentang penerbitan ulang serikat SSL di SSL Indonesia

Mengapa Menerbitkan Ulang Sertifikat SSL?

Biasanya reissue dilakukan jika private key yang telah digunakan untuk penerbitan sertifikat SSL hilang atau tidak disimpan. Sehingga Anda perlu melakukan generate ulang CSR (Certificate Signing Request) dan mendapatkan private key terbaru. Ini mengapa pentingnya simpan file private key serta CSR Anda saat melakukan pemasangan sertifikat SSL pada server.

Melakukan generate ulang CSR, berarti Anda harus menghapus sertifikat lama yang telah terinstall dan melakukan request sertifikat terbaru yang dengan artian harus di reissue.

Proses penghapusan sertifikat SSL ini juga tergantung pada server yang Anda gunakan. Jika Anda mengunakan cPanel, maka Anda perlu masuk pada menu SSL / TLS Manager lalu pilih delete. Lalu saat melakukan generate ulang CSR, jangan terlupakan menyimpan private key. Setelah CSR didapatkan Anda dapat menghubungi tim SSL Indonesia untuk bantuan penerbitan dan instalasi.

Reissue Sertifikat SSL Apakah Boleh Ganti CN?

CN (Common Name) atau nama domain yang diberikan perlindungan biasanya sudah didaftarkan saat melakukan generate CSR. Nama domain ini sangat diperlukan untuk penerbitan sertifikat SSL.

Apakah bisa melakukan perubahan Common Name saat melakukan penerbitan ulang? Tim SSL Indonesia sangat tidak menganjurkan. Mengapa? Hal ini akan meningkatkan konfigurasi eror dan memunculkan komen “The security certificate presented by this website was issued for a different website’s address” atau sering ditemui dengan nama certificate name mismatch error.

Mengganti Web Server Wajib Reissue Sertifikat?

Sama halnya dengan saat private key Anda hilang, ketika Anda melakukan pergantian server Anda juga harus melakukan reissue sertifikat SSL. Mengapa? Karena masing-masing server memiliki CSR yang berbeda saat dilakukan generate.

Ini merupakan fungsi CSR dengan private key yang Anda dapatkan. Web browser akan membaca private key yang Anda input saat melakukan install sertifikat SSL bahwasanya sertifikat antara web browser dengan server yang Anda gunakan adalah sama atau match

Inilah alasan mengapa diharuskan melakukan penerbitan ulang agar tidak terjadi mix match atau error yang menyebabkan sertifikat SSL pada web browser Anda tidak terbaca, dan situs website Anda tidak dapat di akses atau dengan keterangan “Website Not Secure”

Apa Saja yang Diperlukan Saat Reissue?

Seperti penjelasan tim SSL Indonesia di awal, bahwa penerbitan ulang sertifikat SSL dapat dilakukan jika Anda mengganti web server, atau private key Anda hilang. Bukan karena ingin mengganti nama domain atau DNS yang ada pada CSR.

Syara penerbitan ulang sama seperti penerbitan sertifikat SSL di awal. Anda perlu melakukan proses validasi kembali baik itu validasi domain dan juga organisasi.

Itulah beberapa catatan penting terkait dengan penerbitan ulang sertifikat SSL. Jika Anda mengalami kendala, Anda dapat menghubungi tim SSL Indonesia untuk dapat dibantu proses penerbitan ulang.

public key vs private key s

Perbedaan Public Key dan Private Key – SSL Indonesia

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Menggunakan sertifikat SSL sebagai proses dasar kriptografi website sangat dibutuhkan. Ada 2 kriptografi dasar yang membentuk cryptocurrency yakni public key dan private key.

Aktivasi sertifikat SSL membutuhkan proses enkripsi dan dekripsi atau proses kunci dan membuka kunci. Proses ini membutuhkan pasangan kunci yang akan melakukan enkripsi dan dekripsi yakni private key dan public key.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Sebelum membahas secara detail apa perbedaan public key dan private key, tim SSL Indonesia akan membahas poin mendasar yang akan berkaitan dengan proses penggunaan public key dan private key.

Enkripsi

Enkripsi merupakan proses mengamankan data, mengapa harus membahas enkripsi? Karena proses ini akan menggunakan private key maupun public key sebagai kunci dasar kriptografi yang akan digunakan untuk mengamankan.

Ada 2 jenis enkripsi yakni enkripsi simetris dan enkripsi asimetris

Enkripsi Simetris

Enkripsi simetris menggunakan satu kunci yakni private key atau kunci pribadi. Seperti namanya private, kunci ini sangat dirahasiakan dan tidak dapat dibagikan baik itu pada penyedia sertifikat SSL.

Private key berupa angka atau string alfanumerik yang digunakan untuk mengenkripsi pesan atau informasi yang mendasari atau yang diinput. Dengan kata lain bahwa enkripsi simetris ini berlangsung secara satu arah.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”7618″ img_size=”full” alignment=”center” label=””][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Enkripsi Asimetris

Enkripsi asimetris menggunakan dua kunci utama yakni private key dan public key. Enkripsi ini juga digunakan untuk berbagi pesan antara kedua pihak tanpa mengirimkan private key ke pihak lain.

Metode enkripsi asimetris ini lebih aman dibandingkan dengan simetris, sangat sedikit kemungkinan adanya kesalahan enkripsi karena menggunakan dua kunci utama. Proses enkripsi asimetris ini biasa dikatakan sebagai proses enkripsi dua arah

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”7620″ img_size=”full” alignment=”center” label=””][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Public Key vs Private Key pada Kriptografi

Pada penggunaan sertifikat SSL kunci yang digunakan yakni public key dan private key sebagai kriptografi dasar. Ketika Anda melakukan penelusuran pada situs web, keduanya akan menggunakan public key dan private key. Proses ini dinyatakan sebagai proses handshake pada cara kerja sertifikat SSL.

Pada proses enkripsi yang sebelumnya dijelaskan, proses enkripsi simetris menggunakan private key sebagai enkripsi dan dekripsi. Sedangkan pada proses enkripsi asimetris menggunakan dua kunci yakni public key dan private key.

Berikut ilustrasi yang akan diberikan oleh tim SSL Indonesia

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”7621″ img_size=”full” alignment=”center” label=””][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Dengan pertukaran kunci RSA, informasi yang ingin dibagikan di enkripsi menggunakan public key dan dikirim ke server penerima. Sesampainya pada penerima informasi, server akan secara general melakukan proses dekripsi menggunakan private key.

Itulah perbedaan antara public key dan private key versi SSL Indonesia. Pastikan Anda selalu mengamankan situs web dan berkunjung pada situs web yang menggunakan sertifikat SSL untuk menghindari kejahatan cyber.

Dapatkan ssl murah dari SSL Indonesia. Yakin Aman? SSL In Aja Dulu!