SSL Indonesia

PENGARUH AHU PADA PENERBITAN SSL

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Banyak yang bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menerbitkan sertifikat SSL setelah melakukan pembelian. Sebenarnya, penerbitan sertifikat SSL tergantung pada jenis sertifikat SSL yang digunakan. Jenis sertifikat SSL sendiri dibagi menjadi dua, berdasarkan proses validasi dan berdasarkan jumlah domain dan sub domain yang ingin di protect. Masing-masing jenis sertifikat memiliki perbedaan baik dari besarnya otentikasi, enkripsi dan kegunaan.  Pastikan Anda sudah memilih sertifikat SSL yang sesuai dengan kebutuhan website Anda.

Lalu bagaimana cara mudah untuk menerbitkan sertifikat SSL dan apa saja dokumen yang dibutuhkan untuk penerbitan sertifikat SSL? SSL Indonesia akan membahas penerbitan sertifikat SSL secara umum berdasarkan jenis validasi sertifikat.[/vc_column_text][vc_column_text]

1. Dokumen kelengkapan perusahaan

a. Jenis Sertifikat DV

Jika Anda memilih sertifikat SSL tipe DV (Domain Validation)  maka Anda tidak perlu menyiapkan dokumen penting perusahaan seperti TDP, SIUP dan lainnya. Anda harus memiliki website sesuai domain yang akan dilindungi  dan memiliki email domain untuk melakukan verifikasi. Secara default, alamat email yang digunakan biasanya admin@, administrator@, webmaster@, postmaster@ dan hostmaster@. Anda dapat memilih salah satu email tersebut saat melakukan generate CSR.

Apakah tidak bisa menggunakan email pribadi? TIDAK BISA, Anda harus memilih salah satu dari pilihan yang telah diberikan oleh penerbit sertifikat SSL yakni CA (Certificate Authority). Jika Anda tidak memiliki akses terhadap email administrator Anda, Anda dapat melakukan approval domain melalui metode File Auth atau File Hash. Namun ini sangat tidak di rekomendasikan oleh pihak SSL Indonesia.

b. Jenis Sertifikat OV dan EV

Jika Anda memilih sertifikat SSL jenis OV (Organization Validation) dan EV (Extended Validation) maka Anda perlu menyiapkan dokumen penting perusahaan seperti TDP, SIUP, Akte Perusahaan. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi Anda telah terdaftar di instansi pemerintah. Pastikan nama organisasi yang Anda daftarkan sesuai dengan dokumen legal maupun ijin organisasi Anda.

2. AHU (Administrasi Hukum Umum)

Jika Anda memilih sertifikat SSL jenis OV dan EV AHU sangat diperlukan. AHU merupakan profil perusahaan singkat yang didaftarkan melalui Kemenkumham dan terkait dengan ditjen AHU yang memiliki kode QR. Lalu apa fungsinya? Fungsinya satu, hanya mempermudah pihak CA melakukan verifikasi perusahaan apakah sudah terdaftar secara legal di Indonesia. Pendaftaran AHU secara online dapat dilakukan lewat Ahu.go.id dan pastikan Anda mengisi sesuai dengan profil perusahaan Anda yang terdaftar pada dokumen legal Anda seperti TDP, SIUP, dan Akta Perusahaan. AHU juga digunakan sebagai alternative DUNS number yang didaftarkan secara legal di Internasional. AHU sangat membantu Anda untuk validasi secara cepat

Jika Anda belum memiliki AHU, Hubungi pihak SSL Indonesia dan kami siap melayani Anda.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]