kriptografi dan enkripsi

Pengertian Kriptografi Pada Sertifikat SSL | SSL Indonesia

Apa hubungan antara sertifikat SSL dengan Kriptografi?

Sertifikat SSL berfungsi mengenkripsi data yang ingin dikirimkan antara web server dengan browser pengunjung. Proses enkripsi akan berlangsung saat adanya proses transmisi data ataupun komunikasi.

Pada dasarnya proses enkripsi transmisi data menggunakan teknik yang disebut dengan kriptografi. Kriptografi melakukan teknik enkripsi secara acak yang disebut dengan ciphertext. Kriptografi akan membuat informasi atau data yang akan dikirimkan menjadi kalimat yang tidak dapat dibaca.

Tujuan Penggunaan Kriptografi

Ada beberapa tujuan penggunaan kriptografi khususnya pada sertifikat SSL.

Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan merupakan tujuan pertama yang sangat diutamakan dalam penggunaan kriptografi. Seperti fungsi kriptografi dalam mengacak informasi data yang akan dikirimkan, maka kerahasiaan data ataupun pesan akan terjaga.

Data ini hanya akan diketahui oleh si pengirim dengan penerima pesan. Semakin rahasia pesan atau informasi yang akan dikirimkan, maka akan semakin tinggi pula tingkat enkripsi kriptografi yang akan dilakukan.

Integritas Data (Integrity)

Mengapa kriptografi berhubungan dengan integritas data? Integritas data merupakan keaslian data atupun pesan yang dikirimkan. Tujuan kriptografi menjamin data atau pesan yang dikirimkan ataupun diterima merupakan pesan asli atau sah.

Kriptografi memastikan pesan yang dikirimkan sama dengan pesan yang diterima. Jaminan integritas yang diberikan oleh kriptografi adalah pesan yang bebas dari penyisipan, penghapusan, dan perubahan data sehingga data yang diterima valid dan sama dengan yang telah dikirimkan.

Autentikasi (Authentication)

Autentikasi merupakan aspek keamanan teknologi informasi yang sangat penting. Mengapa? Karena autentikasi adalah pengenalan atau identifikasi sistem mamupun informasi. Autentikasi akan mengidentifikasi pesan yang telah dikirimkan benar adanya dari si pengirim pesan yang kita butuhkan/ kita berikan kode.

Pada kriptografi, autentikasi berfungsi sebagai pengenal antara pengirim dan penerima pesan. Hal yang diautentikasi berkaitan dengan siapa pengirim pesan, pesan yang dikirimkan, panjang pesan serta waktu pengiriman pesan. Jikapesan yang diterima tidak sesuai dengan pesan yang telah dikirimkan, maka bisa dipastikan bahwa pesan tersebut tidak lolos dari uji autentikasi kriptografi.

Non Repudiasi (Non Repudiation)

 Non repudiasi merupakan bentuk bukti atau rekam jejak yang tersimpan dalam bentuk digital. Non repudiasi berarti tidak ada penyangkalan, atau diterima.  Non repudiasi atau biasa disebut nirpenyangkalan, merupakan usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap terciptanya informasi yang dikirimkan.

Pertukaran Kunci (Key Exchange)

Pertukaran kunci atau key exchange merupakan bentuk pertukaran kunci antara pengirim pesan dan penerima pesan. Jika pada sertifikat SSL kriptografi yang terjadi yakni pertukaran antara public key dengan private key. Kunci ini akan membantu proses enkripsi dan dekripsi.

Itulah beberapa tujuan adanya kriptografi pada proses enkripsi informasi data pada proses transmisi data pada dunia internet atau online.

Elemen Kriptografi

Selain tujuan, kriptografi juga memiliki elemen pembentuk. Kriptografi disusun oleh empat elemen yang akan menciptakan tujuan kriptografi itu sendiri. Apa saja elemen pembentuk kriptografi?

Plaintext

Plaintext merupakan pesan atau informasi yang dibuat dan akan dikirimkan yang belum dienkripsi. Jadi dengan kata lain bahwa plaintext ini masih pesan yang bisa dibaca oleh siapapun, yang terdiri dari a-z dan angka.

Ciphertext

Ciphertext merupakan pesan acak yang sudah dirahasiakan dengan melakukan enkripsi. Ciphertext suudah disisipkan ciphe atau sandi rahasia pada proses transmisi data yang akan dilakukan.

Key (Kunci)

Key digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi data atau informasi yang dikirimkan maupun diterima. Key akan digunakan untuk enkripsi sebuah data biasa atau plaintext menjadi data yang rahasia atau ciphertext dengan algoritma tertentu sehingga tidak dapat dibaca.

Key ini juga akan digunakan sebagai proses dekripsi pesan dari ciphertext menjadi plaintext yang bisa dibaca oleh penerima pesan.

Ada 3 jenis kriptografi berdasarkan kesamaan key / kunci, berdasarkan waktu implementasi dan berdasarkan kerahasiaan kunci.

Berdasarkan Kesamaan Key / Kunci

Ada 2 jenis kriptografi berdasarkan kesamaan kunci yakni simetris dan asimetris. Kriptografi ini sangat dikenal dalam dunia sertifikat SSL pada proses enkripsi. Kunci simetris merupakan kunci algoritma klasik. Dikatakan simetris karena kunci yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data yang dikirimkan sama. Baik itu transposisi ataupun substitusi.

Kunci Asimetris kebalikan dari kunci simetris. Pada proses kriptografi asimetris, enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda yakni public key dan private key.

Berdasarkan Waktu Implementasi

Ada 2 jenis kriptografi berdasarkan waktu implementasi yakni kriptografi klasik dan modern. Kriptografi klasik menggunakan proses transposisi ataupun substitusi. Contoh kriptografi klasik yakni algoritma affine, vigenere dan lain sebagainya.

Sedangkan kriptografi modern mengubah data atau pesan yang akan di enkripsi ke dalam bentuk bilangan biner, dan membagi menjadi beberapa blok bilangan biner. Contoh kriptografi modern yakni RSA, DSA dan elgama. Sertifikat SSL termasuk pada proses kriptografi modern.

Berdasarkan Kerahasiaan Kunci

Menggunakan dua kunci utama yakni private key dan public key. Kunci ini digunakan untuk enkripsi maupun dekripsi pesan yang dikirim dan diterima.

Itulah beberapa pembahasan tentang kriptografi yang berkaitan dengan proses enkripsi data pada dunia digital khususnya internet.