Kekuatan Enkripsi 256 Bit pada Sertifikat SSL

Apakah Anda Menggunakan Sertifikat SSL? Berapa besaran enkripsi sertifikat yang Anda gunakan? Istilah enkripsi pada sertifikat SSL menjadi hal penting utama yang harus diperhatikan. Sejauh ini tidak sedikit klien SSL Indonesia yang menggunakan tingkat enkripsi SSL 256 bit, namun tidak terlalu perduli dan mengerti seberapa besar kekuatan enkripsi 256 bit tersebut.

Apakah kekuatan enkripsi 256 bit sudah cukup dan sudah bagus? Team SSL Indonesia akan membahas terkait dengan besaran enkripsi 256 bit yang terdapat pada sertifikat SSL.

Proses Enkripsi pada SSL  Enkripsi 256 bit

Enkripsi merupakan proses pengacakan informasi menjadi bentuk angka yang sangat sulit untuk dibaca, jika berbicara tentang bit maka yang dibicarakan adalah panjangnya hasil enkripsi.

Ketika Anda melakukan enkripsi, terlebih dahulu anda mengambil data yang tidak dienkripsi yang disebut dengan plaintext lalu melakukan fungsi algoritma untuk menciptakan sepotong ciphertext yang terenkripsi. Algoritma yang digunakan disini disebut dengan kunci, hal ini berkaitan juga dengan private key (kunci pribadi) dengan public key (kunci public).

Dalam proses enkripsi, kedua kunci tersebut berperan sebagai media untuk enkripsi dan dekripsi. Private key berfungsi sebagai enkripsi yang menciptakan ciphertext terenkripsi dan menggunakan public key sebagai kunci untuk mendekripsi. Perlu Anda ketahui bahwa, private key harus disimpan dan dirahasiakan.

Mengapa? Karena private key sebagai kunci yang melakukan enkripsi seluruh pesan, data ataupun informasi perusahaan yang dapat digunakan untuk melakukan pembobolan data. Sehingga Anda tidak dapat memberikan private key kepada orang lain terkecuali team ataupun orang kepercayaan Anda.

Berikut ilustrasi singkat dari enkripsi dan kedua kunci yang berperan dalam proses enkripsi dan dekripsi

 

Bagaimana Proses Enkripsi Data Berlangsung?

Jika kita melakukan pengiriman pesan secara tradisional biasanya kita akan memberikan kode rahasia yang dapat digunakan untuk mendekripsikan pesan yang kita sampaikan. Namun di dalam komputer hal ini pastinya sangat berbeda. Komputer melakukan penyimpanan informasi data dalam bentuk biner yakni 1 dan 0.

Setiap data yang diinput akan di kodekan dan dapat dibaca oleh mesin komputer. Data mentah yang masuk dalam komputer akan disandikan lalu di enkripsi. Hal ini juga sama dengan proses kerja sertifikat SSL, bergantung pada jenis skema pengkodean yang Anda enkripsi.

Ada dua jenis enkripsi yang sering digunakan yakni simetris dan asimetris. Enkripsi simetris sering disebut dengan enkripsi private key. Mengapa demikian? Enkripsi simetris ini menggunakan satu kunci yakni private key sebagai kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi.

Jadi enkripsi ini bekerja secara dua arah karena memiliki fungsi ganda. Sedangkan enkripsi asimetris sangat sederhana. Fungsi enkripsi ini bekerja secara satu arah karena melibatkan dua kunci yang berbeda yaitu private key dan public key.

Namun perlu diketahui bahwa dalam proses enkripsi kedua jenis enkripsi ini berperan serta. Namun dari kedua jenis enkripsi tersebut, hal yang paling penting yakni ukuran atau kekuatan enkripsi tersebut atau panjang nya bit pada enkripsi.

Klaim Keamanan dan Tingkat Keamanan pada Enkripsi 256 bit

Membahas tentang bit enkripsi serta membandingkan kekuatan enkripsi antar algoritma sangat penting untuk diperhatikan. Namun sebelum membahas secara detail kekuatan enkripsi 256 bit perlu kita memahami apa itu klaim keamanan dan tingkat keamanan.

Klaim keamanan ini merupakan tingkat keamanan yang bersifat primitive kriptografis, berkaitan dengan fungsi hash dan sandi yang dibuat. Sedangkan tingkat keamanan merupakan tingkat kekuatan aktif yang dicapai oleh primitive kriptografis tersebut, dan ini dinyatakan dalam bit.

Bit adalah unit informasi dasar yang merupakan hasil gabungan dua kata yang menghasilkan makna baru dari digit biner. Biasanya disebut dengan portmanteau dari digit biner yakni dua kata gabungan yang telah disandikan dari digit biner 1 dan 0. Nilai bit merujuk pada jumlah operasi yang terdapat dalam private key. Semakin besar tingkat bit, semakin sulit untuk diketahui atau dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab, perlu diingat bahwa kunci ini dalam bentuk 1s dan 0s (portmanteau digit biner).  

Lalu Seberapa Kuat Enkripsi 256 Bit?

Seperti yang sudah SSL Indonesia bahas bahwa tingkat enkripsi ini berkaitan dengan variasi algoritma serta jenis enkripsi yang digunakan. Tingkat keamanan enkripsi asimetris ini lebih mudah di tebak ataupun dibobol karena bersifat satu arah dan hanya menggunakan satu kunci yakni private key.

AES atau Advanced Encryption Standard yang merupakan algoritma cryptographic digunakan untuk mengamankan data. AES umumnya digunakan sebagai cipher massal sertifikat SSL. Cipher massal adalah cryptosystem simetris yang menangani keamanan komunikasi yang terjadi selama koneksi HTTPS.

Berbicara tentang enkripsi 256 bit, perhitungan panjang bit ini berkaitan dengan portmanteau digit biner yang melibatkan gabungan dua kata. Rumus perhitungan panjang bit ini adalah 2n dimana n adalah besarnya bit sertifikat SSL.

Mari kita lihat dari sisi 256 bit maka panjang bit yang harus diselesaikan adalah 2256 kombinasi bit. Jadi semakin tinggi tingkat bit atau n pada enkripsi maka tingkat keamanan juga akan semakin tinggi dan semakin susah untuk dibobol. Enkripsi 256 bit ini juga menjadi standard baru pada tahun 2018.

Dukungan Browser Penting bagi Enkripsi 256 bit

Namun perlu Anda ketahui bahwa, jika web browser Anda atau browser dari pengunjung tidak mendukung penggunaan enkripsi 256 bit, maka sertifikat SSL Anda akan secara otomatis menurunkan tingkat enkrispi dengan bit yang lebih rendah yang didukung oleh browser pengunjung.

Dan seperti yang sudah di bahas oleh team SSL Indonesia pada perbedaan SHA1, SHA 2 dan SHA 256 bahwa enkripsi 256 bit ini didukung dengan penggunaan algoritma hash SHA 2. Jika Anda masih menggunakan SHA 1 maka ada baiknya Anda mengupgrade atau mengubah menggunakan algoritma hash SHA 2 saat melakukan konfigurasi sertifikat SSL. Hal ini akan berpengaruh pada tingkat enkripsi yang di dukung oleh web browser Anda.

Saat ini SSL Indonesia sudah menggunakan sertifikat SSL dengan kekuatan enkripsi 256 bit. Sehingga sangat aman melakukan transaksi lewat website kami. SSL Indonesia juga menyediakan berbagai macam brand sertifikat SSL Symantec, Digicert, GeoTrust, Thawte, RapidSSL dan Sectigo dengan kekuatan enkripsi 256 bit dan harga murah.

Selain itu team SSL Indonesia memiliki team validasi handal yang dapat membantu Anda dalam melakukan konfigurasi sertifikat SSL yang tepat sehingga tingkat enkripsi 256 bit dapat didukung pada browser Anda dan juga pengunjung Anda. Pengaturan konfigurasi sertifikat SSL yang tepat menentukan tingkat enkripsi yang tinggi pada browser Anda.