Berbicara tentang sertifikat SSL pastinya berbicara enkripsi dan otentikasi. Namun kali ini team SSL Indonesia akan membahas jauh mengenai enkripsi yang merupakan kunci utama keamanan sertifikat SSL. Enkripsi adalah praktik mengacak informasi sedemikian rupa sehingga hanya seseorang dengan kunci yang sesuai yang dapat menguraikan dan membaca informasi tersebut. Enkripsi ini merupakan fungsi dua arah. Saat Anda mengenkripsi sesuatu, pastinya akan melakukan deskripsi di kemudian hari. Untuk mengenkripsi data Anda menggunakan sandi, sandi ini disebut juga sebagai algoritma yang didefinisikan dengan baik yang dapat diikuti secara prosedural untuk mengenkripsi dan mendekripsi informasi.
Enkripsi memiliki sejarah yang sangat panjang dan bertingkat mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Mari kita mulai dari enkripsi sederhana. Dalam hal ini kita melakukan enkripsi kata “SSL Indonesia Penyedia Sertifikat SSL Murah” menggunakan sandi shift mono alphabet dimana kita hanya mengganti setiap huruf pada kalimat menjadi huruf acak.
Text : SSL Indonesia, Penyedia Sertifikat SSL Murah
kriptografi : Grqwehdmhundh
Dari contoh tersebut enkripsi bertujuan untuk mengacak informasi, menghilangkan tanda baca untuk menghindari kesalahan dan menyembunyikan batas. Sama halnya dengan sandi morse pada saat kegiatan pramuka memberikan kode dan menggunakan sandi untuk mengartikan hingga dapat dipahami. Secara sederhana. Konsep umum enkripsi dapat Anda lihat pada gambar 1
Ketika Anda melakukan enkripsi/ pengacakan informasi maka kunci / sandi yang tepat akan melakukan dekripsi hingga informasi dapat dibaca dan dipahami. Saat ini ada beberapa bentuk enkripsi yang paling umum.
-
Enkripsi asimetris. Enkripsi asimetris ini sangat sederhana. Satu kunci mengenkripsi, kunci lainnya melakukan dekripsi. Enkripsi ini hanya berjalan satu arah dan merupakan konsep yang membentuk dasar untuk PKI (Public key infrastructure) yang mendasari kepercayaan pada sertifikat SSL.
-
Enkripsi simetris. Enkripsi simetris ini lebih ke arah kunci pribadi. Setiap pihak memiliki kunci sendiri yang dapat melakukan enkripsi dan dekripsi. Setelah enkripsi asimetris pada SSL, browser dan server berkomunikasi menggunakan kunci simetris. Enkripsi ini bersifat dua arah lewat komunikasi penerjemahan enkripsi.
Dari kedua enkripsi tersebut, enkripsi asimetris cenderung lebih kuat dikarenakan bersifat satu arah. Pastikan Anda memahami besar enkripsi sertifikat SSL sebelum melakukan pembelian. Hubungi sales@sslindonesia.com untuk info selanjutnya.